Kamis, 26 Desember 2013

Flowchart Blog

Flowchart Blog

Observasi di SD Negeri Wirokerten

Halaman SD Negeri Wirokerten

Suasana saat kegiatan belajar mengajar berlangsung

Timor Leste

TIMUR LESTE
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Ibu kota : Dili
Lagu Kebangsaan : Pátria
Luas Wilayah : 15.007 km2
Iklim : Tropik
Gunung Tertinggi : Gunung Ramelau (2.963 m)
Suku Bangsa : Campuran Melayu dan Papua
Jumlah Penduduk : 1.040.880 (tahun 2005)
Bahasa : Tetun, Portugis, Inggris, dan Indonesia
Agama : Katholik, Protestan, Islam.
Mata Uang : Dollar Amerika Serikat (US$).
Hasil Pertanian : Kopi.
Hasil Tambang : Emas, mangaan, marmer, minyak bumi di Celah Timor (belum dieksploitasi).
Impor Utama : BBM dan Sembako dari Indonesia.
Pendapatan Perkapita : US $ 750 (tahun 2005).
Letak Astronomis : 8°LS -. 10°LS dan 124°BT – 127°30′BT.
Letak Geografis :
Utara : Laut Banda dan Selat Wetar.
Selatan : Laut Timor.
Barat : Indonesia(NTT).
Timur : Laut Arafuru
Timor Leste



Laos

LAOS
Nama resmi : Rep. Demokratik Rakyat Laos
Ibukota : Vientiane
Lagu Kebangsaan : Pheng Xat Lao
Luas : ± 236.800 km²
Sistem Pemerintahan : Republik Partai Satu
Kepala Pemerintahan : Presiden
Bahasa Resmi : Laos (bahasa resmi), Palaungwa, dan Tai
Mata uang : Kip
Letak Astronomis : 14 LU – 22 LU dan 100 BT – 107 BT
Letak Geografis
Sebelah Barat : Myanmar, Thailand
Sebelah timur : Vietnam
Sebelah utara : Republik Rakyat Cina
Sebelah selatan : Kamboja
Iklim : Tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musimkemarau
Komoditas : Pertanian

Laos

Kamboja

KAMBOJA
Nama resmi : Kingdom of Cambodia
Ibukota : Phnom Penh
Luas : 181.035 sq km
Sistem Pemerintahan : Kerajaan Konstitusional
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Resmi : Khmer
Lagu kebangsaan : Our Country
Mata uang : Riel
Letak Astronomis : 10 LU – 14 LU, 102 BT – 108 BT
Letak Geografis
Sebelah Utara : Thailand, Laos
Sebelah Selatan : Teluk Thailand
Sebelah Barat : Thailand
Sebelah Timur : Vietnam
Iklim : tropis
Komoditas : Pertanian

Kamboja


Myanmar


Myanmar ( Birma )
Ibu Kota : Rangoon
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Birma
Lagu Kebangsaan : Kaba Makya
Mata Uang : Kyat
Agama : Sebagian besar Budha
Penduduk : Sebagian besar orang Birma, yang lainnya Suku Karen, Shan, Rakhim, Mon, Arakan, dan Kachin
Batas Negara :
Utara : RRC
Timur : Muangthai dan Laos
Selatan : Teluk Benggala
Barat : Bangladesh
Iklim : tropis dengan tiga musim: musim hujan, musim dingin, dan musim panas.
Letak Astronomis : 11’ LU – 28’ LU dan 92’ BT – 101’ BT.
Hasil Utama : Padi, kayu jati, jagung, gandum, dan kapas
Komoditas : termasuk Negara agraris seperti pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Luas Wilayah : 678.036 Km2

Myanmar


Vietnam


Vietnam
Ibu Kota : Hanoi
Bentuk Pemerintahan : Republik Sosialis
Kepala Negara : Presiden
Kepala pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Vietnam
Lagu Kebangsaan : Tien Quan Ca
Mata Uang : Dong
Agama : Budha, Konghucu, dan Taoisme
Penduduk : Vietnam ( 90 % ), Cina, Muong, Meo, Thai, Khmer, Man, Cam ( 10 % )
Batas Negara :
Utara : RRC
Timur : Laut Cina Selatan
Selatan : Laut Cina Selatan
Barat : Kamboja dan Laos
Letak Astronomis : 9 LU – 23 LU dan 102 BT- 110 BT
Hasil Utama : Padi dan Batu Bara
Luas Wilayah : 404.440 Km2
Vietnam

Filipina

Filipina
Ibu Kota : Manila
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Presiden
Bahasa Nasional : Bahasa Tagalok ( resmi ) dan bahasa Inggris
Lagu Kebangsaan : Tiera Adorada
Mata Uang : Peso
Agama : Katolik ( 90 % ), agama lainnya ( 10 % )
Penduduk : Penduduk asli keturunan Melayu dan sebagian Mestizo, yaitu campuran Indian dan Spanyol. Di daerah pedalaman terdapat suku Negrito
Batas Negara :
Utara : Taiwan
Timur : Samudera Pasifik
Selatan : Laut Sulawesi dan Laut Sulu
Barat : Laut Cina Selatan
Letak Astronomis : 4° – 19° LU dan 117° – 126°BT
Hasil Utama : Industri, perdagangan, dan pertanian
Luas Wilayah : 300.324 Km2
Filipina    

Rabu, 25 Desember 2013

Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Thailand

BENTUK NEGARA DAN PEMERINTAHAN DI ASIA TENGGARA
1. Indonesia
Ibu Kota : Jakarta
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Bahasa Nasional : Indonesia
Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya
Mata Uang : Rupiah
Agama : Islam, Kristen, Hindu, dan Budha
Penduduk : Sebagian besar suku Melayu, Arab,, lainnya Cina, Arab, dan India
Batas Negara :
Utara : Singapura, Malaysia, Laut Cina Selatan. Selat Malaka, dan Samudera Pasifik.
Timur : Papua Nugini
Selatan : Samudera Hindia
Barat : Samudera Hindia

Letak Astronomis : 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT
Hasil Utama : Minyak bumi, gas alam, logam, rotan, dan kayu.
Luas Wilayah : 1.904.000 Km2
Indonesia

2. Singapura
Ibu Kota : Singapura
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Inggris
Lagu Kebangsaan : Majulah Singapura
Mata Uang : Dolar Singapura
Agama : Budha, Konghucu, dan Tao ( 75 % ), Islam ( 20 % ), Kristen ( 5 % ).
Penduduk : Cina ( 74 % ), Melayu ( 14 % ), India, dan Pakistan ( 8 % ), ras lain ( 4 % )
Batas Negara :
Utara : Selat Johor
Timur : Selat Karimata
Selatan : Selat Singapura
Barat : Selat Malaka
Iklim : tropis
Letak Astronomis : 10 15’ LU – 10 26’ LU dan 1030 BT – 1040 BT
Komoditas : industry dan pariwisata
Hasil Utama : Kapal, industri, perdagangan, dan jasa
Luas Wilayah : 621,4 Km2
Singapura
3. Malaysia
Ibu Kota : Kuala Lumpur
Bentuk Pemerintahan : Kerajaan
Kepala Negara : Yang Dipertuan Agung
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Melayu
Lagu Kebangsaan : Negaraku
Mata Uang : Ringgit
Agama : Sebagian besar Islam, agama lainnya Budha, Konghucu, Kristen, dan Animisme
Penduduk : Melayu ( 53 % ), India dan Pakistan ( 10 % ), ras lain ( 2 % )
Batas Negara :
Utara : Singapura dan Singapura
Timur : Indonesia dan Selat Sulu
Selatan : Indonesia dan Singapura
Barat : Selat Malaka
Letak Astronomis : 10 LU – 70 LU dan 1000BT- 1190 BT
Komoditas : pertanian dan perkebunan
Hasil Utama : Timah, karet, dan kelapa sawit
Luas Wilayah : 333.647 Km2
Malaysia
4. Thailand
Ibu Kota : Bangkok
Bentuk Pemerintahan : Kerajaan
Kepala Negara : Raja
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa Nasional : Bahasa Thai / Bahasa Siam
Lagu Kebangsaan : Pleng Chard Tahi
Mata Uang : Bath
Agama : Budha ( 94 % ), Islam dan Kristen ( 6 % )
Penduduk : Sebagian besar suku Thai ( 82 % ), ras lainnya ( 18 % )

Batas Negara :
Utara : Myanmar dan Laos
Timur : Laos dan Kamboja
Selatan : Malaysia dan Teluk Siam
Barat : Myanmar dan Samudera Hindia
Iklim : tropis
Letak astronomis : 50 LU – 210 LU dan 970 BT – 1060 BT.
Komoditas : pertanian (beras, tepung tapioka, karet, kayu), perikanan (ikan laut), pertambangan (tembaga, timah)
Luas Wilayah : 512.820 Km2


Thailand

5. Brunei Darusalam
Ibu Kota : Bandar Sri Begawan
Bentuk Pemerintahan : Kesultanan
Kepala Negara : Sultan
Kepala pemerintahan : Sultan
Bahasa Nasional : Bahasa Melayu
Lagu Kebangsaan : Allah Peliharalah Sultan
Mata Uang : Dolar Brunai
Agama : Sebagian besar Islam
Penduduk : Melayu ( 60 % ), Cina ( 23 % ), ras lain ( 17 % )
Batas Negara :
Selatan, barat dan timur berbatasan dengan Serawak
Iklim : tropis
Letak astronomis : 40 LU -50 2’ LU dan 114 BT -115 BT
Komoditas : Industri utama : perminyakan , pengilangan minyak, gas alam cair, konstruksi .
Hasil Utama : Minyak bumi dan gas alam
Luas Wilayah : 5.765 Km2
Brunei Darussalam







Belajar Efektif

Belajar Efektif
A.   Pengertian Belajar Efektif
Dalam keputusan psikologi kita akan menemukan konsep learning yang sudah biasa kita
terjemahkan menjadi “belajar”. Secara sederhana proses belajar atau learning proses merajuk pada aktivitas individu. Secara teknis para ahli psikologi sudah mencoba memberikan batasan atau definisi yang beraneka ragam, namun semuanya marajuk pada terjadinya proses perubahan tingkah laku.
Mengenai proses belajar sudah banyak diungkapkan dalam berbagai teori tentang belajar. Dalam hal ini akan dikemukakan dua kelompok pandangan tentang belajar yakni operant conditioning dan instrumental conceptualism.
Operant conditioning dapat kita pahami dari pandangan dan hasil penelitian Skinner (1969), menurut Skinner (dalam Fontana : 1981) berpendapat bahwa proses belajar melibatkan 3 tahap sebagai berikut :
1.     Adanya rangsangan atau stimulus atau situasi yang dihadapi oleh atau dihadapkan pada murid.
2.    Lahirnya perilaku atau behavior.
3.    Penguatan atau reinforcement yang mngikuti perilaku lahir. 
Instrumental conceptualism dapat kita pahami dari pandangan Brunner (1966) Brunner melihat proses belajar dari konsepsi psikologi kognitif. Menurut Brunner proses belajar bukanlah semata-mata lahirnya perilaku yang disebabkan oleh adanya rangsangan yang diperkuat atau diperlemah oleh “penguatan” akan tetapi merupakan proses aktif dimana seseorang menyimpulkan prinsip-prinsip hukum dan kemudian mengetesnya. Dengan kata lain, belajar bukan hanya merupakan aktivitas yang terjadi pada diri individu akan tetapi merupakan sesuatu yang terjadi atas usaha individu sendiri dengan cara mengolah informasi yang ada dan menerapkannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan yang melibatkan terjadinya perubahan pada seseorang yang belajar dengan ciri-ciri adanya perubahan tingkah laku, dilakukan secara sengaja, bersifat permanent, continue, mempunyai arah dan tujuan. Perubahan yang terjadi ketika belajar berlangsung memberikan suatu aspek yang terarah, yaitu kadang menimbulkan perubahan cita-cita atau justru memperkuat cita-cita tersebut. Jika perubahan dalam tujuan dan arah kehidupan sehingga apa yang dilakukan sebelumnya ditinggalkan sama sekali.
Contoh : anggapan bahwa wanita tidak perlu sekolah tinggo-tinggi jika pengalaman belajar terus membimbing kegiatan belajar berikutnya. Maka pengalaman itu akan membantu kita melihat cara yang lebih jelas lagi dalam membantu untuk maju lebih cepat.
Jadi meskipun kita melakukan kegiatan belajar tetapi bila tidak ada perubahan apapun pada dirinya maka belajar tidak terjadi maka dari itu belajar dapat dikatakan sudah terjadi apabila si pelajar telah mengalami perubahan berupa:
1.     penambahan informasi
2.    penambahan / peningkatan pengertian
3.    penerimaan sikap-sikap yang baru
4.    perolehan penghargaan baru
5.    perolehan keterampilan baru
Kelima perubahan itu dapat dimasukan kedalam 3 kategori, yaitu :
1.     pengetahuan (cognitive) : apa yang saya tambahkan pada apa yang saya ketahui
2.    perasaan (affective) : bagaimana perasaan apa tentang apa yang saya dengar dan saya baca.
3.    perbuatan (behavior) : apa yang saya perbuat dengan apa yang saya dengar dan saya baca.
Proses pembelajaran ini dapat dicapai oleh seseorang dengan mudah / cepat apabila proses belajarnya dilakukan secara efektif. jadi belajar efktive merupakan suatu proses perubahan tingkah laku / sikap yang dialami / dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan memaksimalkan berbagai usaha dan memanfaatkan berbagai situasi dan kondisi guna tercapainya suatu hasil atau perubahan yang optimal sesuai dengan tujuan intruksional yang ingin dicapai.
B.   Langkah-Langkah Belajar Efektif
Adapun beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam proses belajar efektif dengan
rumus SQ4R yaitu :
1.     Survey (meninjau)
Usaha untuk mengetahui garis besar isi dari bacaan serta cara penyusunan dan penyajiannya secara sepintas lalu
2.    Question (mengajukan pertanyaan)
Mengajukan pertanyaan bertujuan untuk menimbulkan rasa ingin tahu. Orang yang ingin tahu akan berudaha mencari jawabannya
3.    Reading (menbaca)
Bacalah dengan cermat bahan pelajaran satu kali lagi sambil berusaha untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sudah diajukan.
4.    Recite (mengingat sambil menyebutkan kembali)
Rahasia yang perlu diketahui dalam menyebutkan kembali ialah sebutkan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Mengingat dan menyebutkan kembali merupakan langkah yang penting karena dengan cara ini orang dapat mengenali dan juga mempelajari jawaban.
5.    Record (mencatat)
Tujuan membuat catatan ialah untuk menolong kita mengingat pkok-pokok yang penting tanpa membaca kembali bahan bacaan itu sendiri. Catatan yang anda buat hendaknya srngkat tetapi mencakup hal-hal  yang penting. Catatannya dibutuhkan untuk merangsang ingatan kembali apa yang kita pelajari.
6.    Review (mengulang kembali)
Mengulang kembali berarti mengungkapkan kembali apa yang telah anda pelajari tanpa melihat catatan. Mengulang bahan pelajaran secara teratur amat berguna karena mengingatkan kembali pengetahuan yang telah kita pelajari sebelumnya.
            Selain dari pada SQ4R ada juga beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam proses belajar efektif, yaitu :
1.     Bertanggung jawab atas dirimu sendiri
Tanggung jawab merupakan tolak ukur sederhana dimana kamu sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
2.    Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya
Tentukan sendiri mana yang paling pentingbagi dirimu, jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting
3.    Kerjakan dulu mana yang penting
Kerjakan dulu prioritas yang telah kamu tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatianmu dari tujuanmu.
4.    Anggap dirimu berada dalam situasi “co-opetition” (bukan situasi win-win lagi)
“co-opetition” merupakan gabungan dari kata “cooperation” (kerjasama) dan “competition” (persaingan). Jadi selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukan / ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik di dalam kelas.
5.    Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu
Ketika kamu akan membicarakan sesuatu masalah akademis dengan guru / dosen , misalnya mempertanyakan nilai matematikaatau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan dirimu sebagai dosen tersebut. Nah, coba sekarang tanyakan pada dirimu, kira-kira argument apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru / dosen tersebut.
6.    Cari solusi yang lebih baik
Bila kamu tidak mengerti bahan yag diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya diskusikan bahan tersebut dengan guru / dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
7.    Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan
Dengan cara ini belajar akan terasa mengasyikan dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.

C.    Cara Belajar Efektif
            Cara belajar yang efektif dapat membantu anak untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan intruksional yang ingin dicapai.
            Cara belajar yang efektif perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini.
a.    Kondisi internal
            Yaitu kondisi yang ada dalam diri anak itu sendiri menurut maslow ada 7 kebutuhan manusia yang harus dipenuhi :
·         Kebutuhan fisiologis (kebutuhan jasmani / kesehatan dasar)
·         Kebutuhan akan rasa aman
·         Kebutuhan akan rasa kebersamaan dan cinta
·         Kebutuhan akan status (keberhasilan) / rasa percaya diri
·         Kebutuhan self actualization
·         Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti
·         Kebutuhan estetik (kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan, dan kelengkapan dari suatu keindahan)
b.    Kondisi eksternal
            Yaitu kondisi yang ada di luar dari pribadi manusia misalnya :
·         Ruang belajar harus bersih
·         Ruangan cukup terang
·         Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar misalnya alat pembelajaran buku-buku, dsb.
c.    Strategi Belajar
            Belajar yang efisien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat seperti berikut :
·         Keadaan jasmani yang sehat
·         Keadaan emosional dan sosial harus dalam keadaan tak tertekan
·         Keadaan lingkungan harus terang
·         Memulai belajar harus tepat agar tidak terjadi kelambatan
·         Membagi pekerjaan, menentukan apa yang dilakukan dan jangan memberikan tugas yang mungkin tidak terselesaikan.
·         Adakan control
·         Pupuk sikap optimistis
·         Waktu bekerja (harus memberikan pengarahan agar anak punya tekad segala sesuatu yang dikerjakan harus diselesaikan).
·         Buatlah suatu rancangan kerja. apa yang akan diberikan kepada anak sudah terencana.
·         Menggunakan waktu dengan efisien
·         Belajar keras tidak merusak. Yang merusak ialah menggunakan waktu tidur untuk belajar.
·         Cara mempelajari buku
            Selain beberapa cara di atas ada salah satu tips dalam mengembangkan sistem belajar yang efektif dan efisien. Sistem belajar ini dikenal dengan “M.U.R.D.E.R.” yang terdiri dari :
a.    Mood (suasana hati)
Ciptakan selalu mood yang positif untuk belajar. Ini bisa dilakukan dengan menentukan waktu, lingkungan dan sikap belajar yang sesuai dengan pribadimu.
b.    Understand (pemahaman)
Tandai informasi bahan pelajaran yang tidak kamu mengerti dalam satu unit. Fokuskan pada unit tersebut atau melakukan beberapa kelompok latihan untuk unit itu.
c.    Recall (ulang)
Setelah belajar satu unit, berhentilah dan ulang bahan dari unit tersebut dengan kata-kata yang kamu buat sendiri.
d.    Digest (telaah)
Kembalilah pada unit yang tidak kamu mengerti dan pelajari kembali keterangan yang ada. Lihatlah informasi yang terkait pada artikel, buku teks atau sumber lainnya atau didiskusikan dengan teman atau guru / dosen.
e.    Expand (kembangkan)
Pada langkah ini, tanyakan 3 persoalan berikut terhadap materi yang telah kamu pelajari :
1.     Andaikan saya bertemu dengan penulis materi tersebut, pertanyaan atau kritik apa yang hendak saya ajukan ?
2.    Bagaimana saya bisa mengaplikasikan materi tersebut ke dalam hal yang saya suka ?
3.    Bagaimana saya bisa membuat informasi ini menjadi menarik dan mudah dipahami oleh siswa / mahasiswa lainnya ?
f.    Review (pelajari kembali)
Pelajari kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari.

D.   Pengaturan Jadwal Belajar Efektif
Pengaturan waktu adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu dengan aktivitas, keluarga, dll.
1.     Pedoman
·         Perhatikan waktu
·         Refleksikan bagaimana kita menghabiskan waktu
·         Sadarilah kapan kita menghabiskan waktumu dengan sia-sia
·         Ketahuilah kapan kita produktif
Dengan mengetahui bagaimana kita menghabiskan waktu dapat membantu untuk :
a.    Membuat daftar kerja
Tulislah hal-hal yang harus dikerjakan, kemudian putuskan apa yang dikerjakan nanti, apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.
b.    Membuat jadwal harian / mingguan
Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku / tabel kronologis, selalu mengetahui jadwal selama sehari,dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kita sudah siap menyambut esok.
c.    Merencanakan jadwal yang lebih panjang
Gunakan jadwal bulanan sehingga kita selalu bisa merencanakan kegiatan lebih dulu. Jadwal ini juga bisa mengingatkan kita untuk membuat waktu luang dengan lenih nyaman.
2.    Rencana Jadwal Belajar Efektif
·         Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan
·         Prioritaskan tugas-tugas
·         Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas
·         Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas
·         Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar
·         Pilih tempat yang nyaman untuk belajar
·         Rencanakan juga deadline
·         Jadwalkan waktu belajar sebanyak mungkin pada pagi, siang dan sore.
·         Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan
·         Hati-hati jangan sampai diperbudak oleh jadwal sendiri !
Selain haru memperhatikan pengaturan jadwal belajar efektif ada juga 3 hal penting yang perlu diperhatikan dalam belajar.
1)    patuhilah jadwal belajar yang telah dibuat
2)   carilah buku-buku yang diperlukan untuk melengkapi materi
3)   lengkapi dan kumpulkan catatan-catatan yang teratur dan rapih agar menarik untuk membacanya
4)   siapkan peralatan belajar lebih dahulu,jangan sampai belajar berhenti gara-gara mencari pensil yang hilang
5)   usahakan belajar di tempat yang tenang
6)   pastikan 100 % siap mengikuti tes ujian esok hari
7)   jangan terpengaruh oleh orang lain, meninggalkan kelas sebelum bel berbunyi.

E.    Gaya Belajar Efektif
Setiap orang pasti mempunyai cara atau gaya belajar yang berbeda-beda, banyak gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Adapun 7 gaya belajar yang mungkin beberapa diantaranya bisa diterapkan pada anak didik kita :
1.     Belajar dengan kata-kata
Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, seperti bercerita dan membaca serta menulis.Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainnya cara mendengar kemudian menyebutkannya.
2.    Belajar dan pertanyaan
Bagi sebagian orang belajar makin eektif dan bermanfaat bila itu dilakukan dengan cara bermain dengan pertanyaan. Misalnya, kita memancing keingintahuan dengan berbagai pertanyaan setiap kali muncul jawaban, kejar dengan pertanyaan, hingga didapatkan hasil akhir atau kesimpulan.
3.    Belajar dengan gambar
Ada sebagian orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar,slide, film. Orang yang memiliki kegemaran ini biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna. Peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu.
4.    Belajar dengan musik
Detak irama, nyanyian dan mungkin memainkan salah satu instrument musik, atau selalu mendengarkan musik ada banyak orang yang suka mengingat beragam informasi dengan cara mengingat notasi atau melodi musik ini yang disebut sebagai ritme hidup
5.    Belajar dengan bergerak
Gerak manusia menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Mereka yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan. Jadi jika anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah mancoba belajar sambil tetap melakukan belajar aktivitas, menyenangkan seperti menari atau berolahraga
6.    Belajar dengan bersosialisasi
Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar secara tepat dengan berkumpul kita bisa menyerap berbagai informsi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Dan biasanya informasi yang didapat dengan cara ini akan lebih lama terekam dalam ingatan.
7.    Belajar dengan kesendirian
Ada sebagian orang yang gemar melakukan segala sesuatunnya termasuk belajar dengan menyepi, untuk mereka yang seperti ini biasanya suka tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya. Jika anda termasuk srperti ini, maka memiliki kamar pribadi akan sangat membantu anda bila belajar secara mandiri.